Amanah dan khianat adalah dua sifat yang sangat berbeza satu dengan yang lainnya, yang banyak diungkapkan di dalam Alquran maupun di dalam hadith Nabi SAW.
Amanah termasuk sifat terpuji yang harus melekat pada setiap pribadi orang yang beriman,bila dan di mana pun, serta apa pun tugas dan kedudukannya. Sedangkan khianat termasuk sifat yang buruk dasn tercela (akhlaq madzmumah) yang wajib dihindari, dijauhi, dan ditinggalkan oleh orang-orang yang beriman.
Allah SWT berfirman: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul (Muhammad) dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui." (QS Al-Anfal [8]: 27).
Betapa pentingnya sifat amanah ini. Dalam sebuah hadis riwayat Ibn Hibban, Rasulullah SAW menyatakan tidak ada iman bagi orang yang tidak memiliki sifat amanah dan tidak ada agama bagi orang yang tidak pernah menepati janji.
Negara dan bangsa yang berketuakan orang amanah, akan menyebabkan negara dan bangsa itu mampu meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Kerana memang sifat amanah itu akan mengundang kemakmuran dan kebahagiaan, sedangkan sifat khianat akan mengundang kefakiran dan kemiskinan (HR Imam ad-Dailami).
Jika sifat amanah ini hilang dan diganti dengan sifat khianat, masyarakat dan bangsa itu beserta para pemimpinnya akan tersungkur menjadi bangsa yang munafik. Dalam sebuah hadis riwayat Imam Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda: "Tanda-tanda orang munafik itu ada tiga macam: "Jika berkata ia berdusta, jika berjanji ia ingkar, dan jika dipercaya dia berkhianat."
Dan, jika nifaq sudah bermaharajalela pada setiap level dan tingkatan masyarakat, bangsa itu akan menjadi bangsa yang mundur, hancur, tidak punya identiti, takut dalam berbuat dan bertindak yang benar, dan akan hilang pula kepercayaan dirinya (perhatikan firman Allah SWT dalam QS An-Nisa' [4]: 143).
Peringatan Alquran dan hadis tersebut harusnya menjadi perhatian kita semua, masyarakat Islam, yang ketika ini mengalami berbagai masalah yang berat dan banyak. Dan, terutama para pemimpin, ketua-ketua masyarakat, dan para penjalan hukum harus menjadikan amanah ini sebagai sifat, watak, dan perilaku yang melekat pada struktur kepribadiannya.
Sebab, hanya dengan sifat amanah inilah kita akan mampu membangun bangsa ke depan dengan lebih baik. Sebaliknya, jika sifat khianat yang mendominasi pikiran dan perilaku kita, kehancuran dan kerosakanlah yang akan terjadi. Semoga Allah SWT memelihara dan menjaga kita semua dari perilaku khianat yang menghancurkan itu..
Tiada ulasan:
Catat Ulasan